Kata, kalimat dan istilah umum yang sering digunakan dalam penerjemahan dokumen sosial budaya biasanya merujuk pada arti tertentu. Culture studies memang merupakan bidang keilmuan dengan sejuta kalimat menarik. Terkadang ada beberapa frasa dari bahasa asing yang kemudian dialihbahasakan. Dengan begitu, frasa tersebut bisa dimengerti.
Bidang kajian keilmuan ini memang sangat jarang ditekuni di Indonesia. Meskipun Indonesia penuh dengan nilai sosial budaya, namun peminatnya masih kurang. Kebanyakan diisi oleh senior, dan bahkan orang-orang dari luar negeri. Karena itu, ada beberapa istilah yang meskipun umum tapi jarang dimengerti banyak orang.
Dalam kata, kalimat, hingga istilah di sosial budaya, kita akan mendapati hegemoni, dominasi, dan resepsi. Semua ini mungkin sudah sering didengar namun untuk maknanya sendiri masih belum mengerti. Padahal banyak istilah-istilah yang dipakai dalam keseharian dan ternyata itu merupakan kalimat di bidang kajian culture studies.
Post-Modern dan Post-Kolonialsm
Post modern merupakan salah satu Kata, kalimat dan istilah umum yang sering digunakan dalam penerjemahan dokumen sosial budaya serta sudah tidak asing lagi. Dalam culture studies, post modern dianggap sebagai kritik-kritik terhadap dunia. Terlebih lagi adalah melihat kembali pandangan klasik dari kejadian budaya.
Umumnya, dokumen post modern berupa kritik dan revisi dari pemikiran terhadap pandangan paradigma. Artinya, ada bentuk refleksi kritik dengan merujuk pola kembali pada pra modern. Dokumen post modern bisa berupa jurnal, artikel, atau tesis-tesis dari para pemikir yang melihat paradigma alam metafisika.
Istilah ini merujuk pada paham yang muncul setelah runtuhnya kolonial. Dalam culture studies, post kolonialism juga sering dipakai untuk membedakan masa imperial atau tidak. Hal ini sangat penting untuk merekontruksi kondisi sosial budaya yang ada di Indonesia, terutama untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Dokumen-dokumen post kolonialism biasanya bisa berupa arsip, catatan, hingga memo dari orang tertentu. Kebanyakan dokumen-dokumen ini biasanya berasal pada era pertengahan. Hal tersebut dikarenakan di era ini terdapat banyak perspektif dan paradigma terkait dengan runtuhnya masa imperial, terutama adalah kolonial.
Istilah Dekontruksi
Kata, kalimat dan istilah umum yang sering digunakan dalam penerjemahan dokumen sosial budaya selanjutnya adalah dekontruksi. Istilah ini merujuk pada upaya kontradiksi untuk mengurai teks atau dokumen. Jadi dekontruksi mengarah pada bagaimana menjelaskan sebuah dokumen tertentu, misalnya arsip, naskah, hingga catatan personal.
Tujuan dilakukanya dekontruksi adalah untuk melihat komposisi implisit dari sebuah dokumen. Misalnya ada dokumen dari arsip pemerintah, maka dengan dekontruksi dilihat bagaimana komponen catatan tersebut. Dekontruksi juga dipakai untuk pemaknaan pada sebuah teks dokumen untuk mengetahui pesan tersirat dari catatan tersebut.
Istilah Identitas
Istilah identitas bisa diartikan sebagai konsep dari sebuah individu dari bagian sebuah kelompok. Dalam kajian culture studies, identitas bisa dikatakan sebagai karakter dari seorang individu. Dokumen dalam kajian sosial budaya terkait identitas bisa berupa memo, catatan, hingga naskah dari individu yang bersangkutan.
Pada dasarnya ada 2 model identitas yang biasa dipakai dalam culture studies, yaitu pribadi dan ego. Identitas pribadi berasal dari pengalaman langsung selama beberapa waktu. Sedangkan identitas ego berasal dari catatan pribadi yang sudah tereksperimen dan menyebabkan sentimentil.
Kajian sosial budaya atau culture studies memang memiliki banyak sekali istilah. Meskipun sudah umum dipakai oleh masyarakat, namun beberapa tidak mengerti apa maknanya. Kata, kalimat dan istilah umum yang sering digunakan dalam penerjemahan dokumen sosial budaya perlu dimengerti supaya tidak salah mengerti.
Jasa Translasi, Translet, Penerjemahan, Penterjemahan, Terjemahan Dokumen Sosial Budaya Adat Kemasyarakatan oleh Penerjemah, Resmi, Tersumpah, Terdaftar, Bersumpah Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, China, Mandarin, Teto, Perancis, Jerman, Jepang, Rusia, Italia, India, Vietnam, Thailand, Swedia, Polandia, Turki, Korea, Spanyol dan lainnya.