Meskipun beberapa negara berhasil menekan penularan Covid-19, keluarnya peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 di Indonesia untuk menekan kenaikan kasus baru. Penyelesaian pandemi ini masih menjadi prioritas semua pihak termasuk pemerintah hingga tahun depan. Penemuan vaksin dan perencanaan vaksin awal tahun depan tidak membuat masalah ini langsung selesai.
Menjelang pergantian tahun yang biasanya dibarengi dengan liburan panjang, mengalami beberapa perubahan. Menurut pemerintah, momen tersebut bisa menjadi penyebaran virus semakin mudah dan besar. Sehingga bulan Desember ini peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 membuat libur dikurangi. Seperti momen libur maupun cuti bersama akhir tahun ditiadakan. Karyawan tetap masuk dan bekerja seperti biasa setelah libur Natal.
Libur Akhir Tahun Terjadi Pembatalan di Segala Sektor
Hari libur menjelang awal tahun yakni tanggal 28-30 Desember 2020 ini dihapuskan oleh pemerintah membuat rencana liburan panjang akhir tahun gagal. Peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 baik di pemerintah tiap daerah juga turut menyaranakan para pemilik usaha untuk menyesuaikan keputusan tersebut.
Padahal keputusan sebelumnya oleh para Menteri terkait saat menjelang Idul Fitri tahun ini bahwa akhir tahun akan libur dan cuti bersama akan dilakukan. Liburan ini merupakan penggantian atas hari libur Idul Fitri yang juga ditiadakan tahun ini. Akan tetapi, penggantian tidak persis dengan keputusan awal melainkan hanya libur tanggal 31 Desember dan tanggal 1 Januari 2021 saja.
Hasil putusan peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 ini terkait dengan perintah dan arahan Presiden Jokowi mengenai penanggulangan Covid-19. Pengurangan cuti dan libur ini diharapkan bisa mengurangi penyebaran virus dengan membatasi pergerakan dan kerumunan orang. Hal ini karena kasus dan korban terinfeksi Corona di Indonesia terus meningkat.
Cara pemerintah membatasi penularan virus dengan mengurangi libur masih berkatan dengan prioritas utama untuk mengakhiri pandemic ini. Meskipun libu akhir tahun ini dipotong bukan berarti nanti kedepannya aka nada penggantian libur. Hal ini karena libur tetap ada namun hanya dikurangi melihat kondisi terkini.
Liburan Berkurang, Korona Masih Perhatian Utama
Berbagai pihak mengatakan bahwa peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 dengan pengurangan libur bisa diterima dan sesuai dengan keadaan Indonesia khususnya terkait Covid-19. Pertimbangan lainnya ialah, dampak setelah liburan terhadap perekonomian bisa besar dan berefek buruk.
Indonesia sendiri masih terbilang kritis dalam situasi pandemic global ini. Terlihat dari banyaknya kasus baru yang bermunculan dan rumah sakit yang sudah hampir penuh membuat pemerintah harus bijak mengambil keputusan termasuk liburan akhir tahun ini. Pemotongan liburan ini masih sangat berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 bagi semua orang.
Hal ini wajib dilakukan demi menekan penyebaran dan lonjakan kasus melalui momen libur akhir tahun. Karena kondisi pandemi yang tidak kunjung membaik, pemerintah memutuskan pembatalan cuti demi menjaga keadaan tetap terkendali. Banyak momen libur yang terpotong karena kondisi pandemic ini karena mengingat penyebaran virus sangat mudah jika terjadi kelalaian dalam hal ini.
Keputusan ini banyak memberi pengaruh negatif baik bagi pelaku sektor pariwisata maupun masyarakat yang melakukan liburan. Pengambilan dan pembuatan aturan yang sering dadakan menyebabkan rencana yang sudah lama dibuat terpaksa ikut batal.
Namun, disamping dampak langsung tersebut, semua pengusaha tetap mendukung Langkah pemerintah ini untuk menyelesaikan pandemic lebih baik dan cepat lagi. Segala aturan demi kepentingan umum yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat secara luas tetap ditaati semua pelaku bisnis ini.
Inilah mengapa menjalankan prokes dan 3M harus terus dijalankan karena Covid-19 tidak akan selesai dalam waktu dekat. Kehadiran vaksin sekalipun masih susah diprediksi akhir pandemi ini bagaimana. Sehingga peraturan jelang libur akhir tahun di masa covid-19 perlu dan bersama-sama melawan korona masih tetap jadi perhatian dan tugas bersama.
Penerjemah Bahasa Arab | Translate Bahasa Arab | Penerjemah Arab Indonesia | Translite Arab Indonesia | Jasa Penerjemah Bahasa Arab | Penerjemah Resmi Bahasa Arab | Translate Resmi Bahasa Arab | Penerjemah Resmi Arab Indonesia | Translite Resmi Arab Indonesia | Jasa Penerjemah Resmi Bahasa Arab | Penerjemah Resmi Arab | Jasa Terjemah Resmi Arab Indo | Penerjemahan Resmi Bahasa Arab | Penterjemah Resmi Bahasa Arab | Penerjemah Resmi Bahasa Arab Indonesia | Penterjemah Resmi Arab Indonesia | Translite Resmi Indonesia Arab | Pemerjemah Resmi Bhasa Arab Ke Indonesia | Jasa Translate Resmi Bahasa Arab | Jasa Terjemah Resmi Indonesia Arab | Penerjemah Bahasa Arab | Translate Bahasa Arab | Penerjemah Arab | Jasa Terjemah Arab Indo | Penerjemahan Bahasa Arab | Penterjemah Bahasa Arab | Penerjemah Bahasa Arab Indonesia | Penerjemah Arab Indonesia | Translite Arab Indonesia | Jasa Penerjemah Bahasa Arab | Penerjemah Arab | Jasa Terjemah Arab Indo | Penterjemah Arab Indonesia | Translite Indonesia Arab | Pemerjemah Bhasa Arab Ke Indonesia | Jasa Translate Bahasa Arab | Jasa Terjemah Indonesia Arab | Penerjemahan Bahasa Arab | Penterjemah Bahasa Arab | Penerjemah Bahasa Arab Indonesia | Penterjemah Arab Indonesia | Translite Indonesia Arab | Pemerjemah Bhasa Arab Ke Indonesia | Jasa Translate Bahasa Arab | Jasa Terjemah Indonesia Arab | Penerjemah Murah Bahasa Arab | Translate Murah Bahasa Arab | Penerjemah Murah Arab Indonesia | Translite Murah Arab Indonesia | Jasa Penerjemah Murah Bahasa Arab | Penerjemah Murah Arab | Jasa Terjemah Murah Arab Indo | Penerjemahan Murah Bahasa Arab | Penterjemah Murah Bahasa Arab | Penerjemah Murah Bahasa Arab Indonesia | Penterjemah Murah Arab Indonesia | Translite Murah Indonesia Arab | Pemerjemah Murah Bhasa Arab Ke Indonesia | Jasa Translate Murah Bahasa Arab | Jasa Terjemah Murah Indonesia Arab