Masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah bahasa asing kerap kali menjadi kendala ketika bekerja sebagai translator. Meskipun menjadi penerjemah belakangan ini memiliki daya pikat dijadikan sebagai profesi utama, nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Memiliki kemampuan bahasa asing saja ternyata tidak cukup memuluskan pekerjaan ini. Anda harus mempunyai keahlian yang mendalam supaya bisa menjadi penerjemah memiliki kualitas tinggi.
Sejatinya, menjadi penerjemah merupakan profesi yang mulia. Karena tidak semua orang bisa melakukannya. Produk-produk yang dijual secara global ke seluruh dunia, tidak terlepas dari pekerjaan para penerjemah untuk meraih kesuksesannya. Sejumlah perusahaan pemasok produk yang dijual secara global, mengandalkan para penerjemah untuk mereview produk yang mereka jual ke dalam bahasa masing-masing negara sasaran penjualan.
Dengan review produk yang baik hasil terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah kepercayaan perusahaan ternyata dapat meningkatkan penjualan. Profesi penerjemah sendiri tidak semua pelakunya bekerja bersama perusahaan tertentu, namun banyak juga yang menggunakan profesi ini sebagai pekerjaan sampingan untuk mengisi waktu luang. Baik bekerja bersama perusahaan ataupun sebagai penerjemah lepas, tetap saja ada masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah bahasa asing.
Susunan Kata yang Ambigu
Dalam mengerjakan teks yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa yang dipesan oleh klien, tidak semuanya dapat diartikan sesuai dengan keinginan pemesan. Setiap bahasa memiliki keunikannya sendiri, sehingga tidak selalu bisa diartikan ke dalam bahasa asing. Saat mulai bekerja, selalu saja menemui kosakata yang tidak dapat diartikan ke dalam bahasa yang dipesan klien, inilah masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah bahasa asing.
Kesulitan ini memang bukan menjadi masalah bagi mereka yang berstatus penerjemah berkualitas tinggi. Namun, bagi penerjemah yang baru memiliki kualitas standar, tentu akan menjadi masalah. Karena jika memaksakan sesuai pesanan klien, hasilnya bisa menjadi tidak jelas. Bahkan bisa menyebabkan teks terjemahan tidak sesuai dengan makna yang sesungguhnya. Maka dari itu, penting untuk para penerjemah selalu meningkatkan kemampuan bahasanya.
Masalah Bayaran Para Penerjemah
Masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah selanjutnya adalah mengenai harga jasa yang diberikan. Pada dunia terjemahan dapat bedakan kualitasnya menjadi tiga, antara lain terjemahan dengan kualitas tinggi, kualitas sedang, dan kualitas rendah. Setiap kualitas terjemahan tentu memiliki harga yang berbeda, semakin tinggi kualitas terjemahan maka akan semakin mahal pula harga yang harus anda bayarkan kepada penerjemah.
Namun pada kenyataannya, tetap ada saja klien yang menolak untuk memberikan bayaran mahal untuk teks yang berkualitas tinggi. Bagi para penerjemah tentunya ini menjadi masalah yang cukup besar. Karena bagaimana pun, membuat terjemahan dengan kualitas tinggi para penerjemah harus berpikir lebih keras, supaya teks yang dihasilkan tetap memiliki makna yang sama dengan teks aslinya.
Menemui Klien yang Kurang Menghargai Penerjemah
Tidak semua orang bisa menghargai sesama memang mungkin benar adanya. Karena salah satu masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah adalah klien yang kurang mampu menghargai kerja orang lain. Contohnya, ada klien yang tiba-tiba meminta penerjemah untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari perjanjian awal. Hal tersebut tentu membuat penerjemah kesulitan untuk mengerjakan. Tidak jarang klien menggunakan kata kasar jika penerjemah menolak. Terkadang ada juga klien yang menyakiti perasaan penerjemah, ketika penerjemah memberikan harga mahal untuk terjemahan teks berkualitas tinggi. Meskipun demikian, masih banyak juga klien yang mau menghargai kinerja para penerjemah sesuai dengan kualitas yang dimiliki. Kendala-kendala seperti itu sudah sangat lumrah dan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh penerjemah bahasa asing.